Karena iklim terus menghangat, sangat penting untuk menurunkan emisi karbon di Indonesia. Indonesia menempati peringkat sepuluh besar negara dengan jejak emisi karbon tertinggi, dengan emisi karbon sebanyak 600 juta ton per tahun.

Jumlah ini akan menjadi tugas yang monumental mengingat besarnya populasi Indonesia dan jumlah karbon yang dihasilkan. Untungnya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan Indonesia untuk melakukan transisi ini dengan cara yang lebih efisien.

Menurunkan Emisi Karbon Indonesia

Polusi udara yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik dengan sumber energi fosil menjadi biang keladinya. Oleh karena itu, negara-negara dunia sepakat untuk mengatasi masalah tersebut. Ini juga merupakan masalah moralitas.

Memperbaiki lingkungan merupakan tugas dasar kita sebagai Manusia, yang membedakan kita dari hewan. Jika kita merasakan perubahan cuaca yang ekstrim, tidak seperti 20 tahun yang lalu, ini disebabkan karena perubahan iklim. Indonesia harus beralih ke sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin.

Dampak dari perubahan iklim sudah tidak dapat ita pungkiri, baik berdasar data para penilitu maupun kejadian bencana banjir di wilayah gurun pasir menandakan bahwa pemanasan global adalah hal yang tidak dapat kita pungkiri. Hanya dengan menerima kenyataan tersebut, barulah kita dapat lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Selain itu, pencemaran udara juga berdampak pada kesehatan masyarakat, dan ini turut membebani pemerintah. Oleh karena itu, kita semua harus mulai memikirkan bagaimana mengurangi emisi karbon.

Tingkat Emisi Karbon Indonesia

Indonesia memproduksi lebih dari 600 juta ton emisi karbon setiap tahunnya. Jumlah tersebut meningkat sekitar 8% per tahun. Saat ini Indonesia merupakan negara ke-10 terbesar penyumbang emisi gas karbon di dunia.

Pada tahun 2022, sebenarnya pemerintah Indonesia telah berhasil menurunkan emisi karbon lebih dari 10 juta ton. Jumlah penurunan tersebut melebihi target 200% (lihat sumber). Namun, jumlah tersebut adalah dari 600 juta ton.

Tingkat Pencemaran Udara Berdasar Sektor di Indonesia

Berdasar perjanjian Paris yang dikenal dengan Net-Zero Pact, target penurunan emisi karbon:

  • 50% di tahun 2030
  • 100% atau Net-Zero di tahun 2050.

Ini berarti Indonesia harus menurunkan emisi karbon hingga 300 juta ton dalam kurun waktu 8 tahun kedepan, atau 38 juta metrik ton per tahun. Memang ini bukanlah pekerjaan yang muda, untungnya ada banyak cara untuk menurunkan tingkat emisi karbon.

Lantas Bagiamana Cara Menurunkan Emisi Karbon di Indonesia?

Dengan populasi yang begitu besar, pabrik-pabrik yang tak terhitung jumlahnya, dan tingkat deforestasi yang tinggi, Indonesia memiliki potensi untuk tidak hanya memimpin dunia dalam emisi karbon, tetapi juga dunia dalam membalikkannya. Untuk meningkatkan kemungkinan Indonesia mengambil tindakan dalam mengurangi emisi karbon, ada tiga hal yang harus diperhatikan:

  1. Insentif pemerintah untuk sumber energi hijau.
  2. Kesadaran masyarakat dan pelaku usaha akan program lingkungan dan manfaatnya.
  3. Keterlibatan masyarakat lokal dalam energi terbarukan.

Dalam menurunkan emisi karbon, semua harus terlibat. Berikut beberapa cara dan focus-area dalam menurunkan tingkat emisi karbon di Indonesia.

  • Paling pertama adalah sumber energi yang digunakan di pemabngkit listrik di seluruh Indonesia. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menutup semua pembangkit listri tenaga batu baru secara bertahap yang dimulai di tahun 2022 ini.
  • Perusahaan di segala Industri harus mulai memonitoring penggunaan energi mereka agar dapat mengoptimalkannya. Kemudian, otomatisasi menjadi bagian penting dalam menurunan konsumsi listrik di industri, baik itu industri manufaktur, industri tekstil, industri data center dan sebagainya.
  • Transportasi di kota-kota besar di Indonesia juga menghasilkan polusi udara yang signifikan. Perusahaan transportasi online seperti Go-Jek dan Grab Bike telah memulai debut mereka dalam mengurangi emisi karbon, yakni dengan mengganti seluruh kendaraan yang digunakan dengan motor listrik.
  • Mungkin jarang kita ketahui bahwa Industri Data Center berkontribusi 2% dari total emisi karbon dunia. Transformasi digital telah menyebabkan pertumbuhan data center yang merupakan industri boros listrik. Untungnya, saat ini organisasi, asosiasi, dan perusahaan data center telah berupaya dalam menurunkan jejak emisi karbon mereka.
  • Menanam pohon sebanyak-banyaknya.

Seperti Amazon Indonesia, mereka tengah bekerjasama dengan PLN untuk membuat pembangkit listrik tenaga surya dengan kapasitas 120 Megawatt. Seluruh industri juga harus mulai berinvestasi pada pembangkit listrik ramah lingkungan. Perlu kerjasama semua pihak, antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat dalam menurunkan tingkat emisi karbon.

Sumber Energi Listrik yang Lebih Bersih

Salah satu tantangan dalam mereduksi emisi karbon adalah dengan mengganti sumber energi ke energi terbarukan. Sayangnya, untuk membangun 100 Megawatt, memerlukan waktu tahunan. Perlu kita ingat bahwa, 8 tahun kedepan kita sudah harus menurunkan emisi karbon sebesar 50%.

Pembangkit listrik tenaga gas dapat menurunkan emisi hingga 50%, cara ini sudah umum digunakan di Eropa dan Amerika Serikat. Selain itu, Geothermal dan Nuklir memiliki emisi karbon nyaris 0%, hanya saja bukan energi terbarukan.

Idealnya memang kita semua harus beralih ke renewable energy, akan tetapi kita dapat mulai menggunakan sumber energi seperti yang disebutkan di atas.

Memerlukan Komitmen Bersama

Indonesia adalah produsen batubara terbesar keempat di dunia dan memiliki tingkat deforestasi tertinggi di dunia. Untuk mengurangi emisi karbon di Indonesia, pemerintah perlu meningkatkan upaya untuk mengekang deforestasi. Pemerintah harus merekrut lebih banyak penjaga hutan dan mendukung mereka dengan anggaran yang lebih baik sehingga mereka dapat melaksanakan pekerjaan mereka.

Kepolisian juga perlu ireformasi, khususnya melalui penurunan korupsi. Undang-undang baru yang memungkinkan penuntutan pejabat korup yang bertanggung jawab atas deforestasi akan membantu dalam hal ini.

Upaya menurunkan emisi karbon ini memerlukan kerjasama secara global. Negara-negara maju yang telah berhasil menurunkan emisi karbon, mereka memberi insentif ke negara berkembang yang berhasil mencapai target penurunan karbon. Seperti Indonesia contohnya, baru-baru ini menerima pembayaran atas insentive penurunan karbon senilai lebih dari 1.5 triliun rupiah.

Menurunkan emisi CO2 tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun dengan berkomitmen dan memulai dari sekecilnya, akan berkontribusi pada penurunan emisi karbon.

China sudah memiliki emisi gas rumah kaca tertinggi keempat di dunia, dan telah berupaya memerangi masalah ini melalui kebijakan pemerintah yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan kolaborasi antara bisnis dan lembaga non-pemerintah.

Seperti Singapura, saat ini mereka tengah membangun pembangkit listrik tenaga gerakan air dan surya. Inisiatif tersebut memang dari pemerintah, namun yang terjadi adalah kerjasama antara pemerintah dan para pelaku industri.

Untuk mencapai 90% penggunaan energi terbarukan pada tahun 2025, pemerintah sekurangnya harus menginvestasikan $1,2 miliar untuk proyek-proyek energi bersih. Melalui acara G20 kemarin di Bali, Presiden Amerika Serikat – Joe Biden, telah sepakat untuk memberikan bantuan senilai Rp. 300 triliun untuk menurunkan emisi karbon di Indonesia.

Indonesia Menuju Era Net-Zero, Kita Akan Terbebas dari Polusi Udara di 2050.

Begitulah harapannya di tahun 2050, jika seluruh pihak kompak serempak menurunkan emisi karbon mereka. Kualitas udara akan meningkat dan otomatis kesehatan masyarakat juga meningkat. Perlu Anda ketahui, Indonesia memiliki tingkat usia yang rendah, yakni rata-rata di 65 tahun.

Keputusan Indonesia baru-baru ini untuk bergerak menuju ekonomi emisi nol bersih pada tahun 2050 merupakan langkah penting untuk memastikan masa depan yang sehat bagi warganya – tetapi juga mengirimkan pesan yang kuat ke negara-negara lain, mendorong mereka untuk mengadopsi tujuan serupa.

jasa content marketing


Sumber:
  1. https://www.esdm.go.id/en/media-center/news-archives/indonesia-cuts-1037-million-tonnes-of-carbon-emissions-from-power-plants-in-2021
  2. https://www.climate-transparency.org/wp-content/uploads/2021/11/Indonesia-Country-Profile-2021_Bahasa.pdf

Pin It on Pinterest

Share This