Banyak perusahaan menghadapi ancaman cyber dari sepuluh sampai dua puluh tahun yang lalu. Ini bukan ancaman dari pesaing atau pasar. Mereka adalah ancaman yang datang dari konsekuensi menggunakan sistem informasi komputer yang terhubung ke internet. Ini merupakan bagian yang diperlukan untuk melakukan bisnis hari ini. Namun, jika Anda mengambil tindakan pencegahan yang tepat, banyak dari ancaman tersebut dapat anda hindari.

Ancaman Cyber Terhadap Bisnis di Tahun 2016

Berikut adalah beberapa ancaman cyber di tahun 2016 yang harus ketahui oleh para CIO di perusahaan-perusahaan.

Ransomware

Salah satu jenis baru dari malware pada tahun 2016 adalah Ransomware. Seperti namanya, Ransomware adalah jenis malware yang dirancang untuk mengambil data atau sistem komputer perusahaan dengan tujuan mendapat tebusan uang dari perusahaan itu. Tebusan biasanya dituntut dalam bentuk Bitcoin untuk mencegah pelacakan oleh otoritas. Pastikan departemen TI Anda memiliki rencana keamanan data center untuk menghadapi kemungkinan serangan ransomware.

Kegagalan Server

Meskipun bencana kegagalan server bukanlah ancaman digital terbaru, namun hal ini masih merupakan salah satu masalah yang paling sering dihadapi oleh perusahaan. Untuk melindungi terhadap kegagalan server, pastikan hardware server Anda disimpan pada ruangan yang sangat dingin dengan suhu terkendali secara omotoatis sesuai kebutuhan. Untuk melindungi data Anda, Anda juga harus memastikan backup yang dibuat termasuk menggunakan fasilitas disaster recovery center. Bahkan sesuatu yang sederhana seperti sambaran petir secara permanen dapat merusak data yang tersimpan pada hardware server.

Kepatuhan Hukum

Tidak semua ancaman digital adalah hasil dari tindakan berbahaya oleh pihak luar. Banyak dari mereka yang sebenarnya karena kesalahan dari orang-orang yang bekerja dalam perusahaan. Anda harus sangat berhati-hati dengan bagaimana Anda menangani pelanggan data pribadi pada khususnya. Jika tidak, Anda berpeluang membuka ancaman hukum. Kepatuhan terhadap peraturan dapat berbeda-beda pada setiap Industri. Seperti pada perbankan dan pialang saham, mereka diwajibkan untuk memiliki disaster recovery center di Indonesia.

Ancaman Terhadap Kartu Kredit Digital

Hari ini, beberapa pelanggan yang memiliki informasi kartu kredit telah dicuri tidak dari server perusahaan, tetapi dari dalam pusat perbelanjaan yang sebenarnya melalui jalur Wi-Fi selama proses pelanggan checkout. Pastikan di dalam toko keamanan digital Anda diperbarui untuk melindungi terhadap ancaman ini.

Pin It on Pinterest

Share This