Sebagaimana kita ketahui, colocation service memberikan tingkat keamanan dan uptime yang lebih terjamin dari sisi aksesibilitas, sedangkan cloud hosting dengan biaya lebih murah namun masih banyak perusahaan yang meragukan keamanan sistem komputasi awan pada Era Internet of Things (IoT) yang membawa fenomena baru yakni Security of Things (SoT).

Hampir seluruh pekerjaan dunia IT kini berada pada Layanan colocation dan public cloud di data center perusahaan, dan apakan sebuah perusahaan atau instansi pemerintahan harus menggunakan cloud hosting atau colocation server juga bergantung pada bagaimana organisasi tersebut ingin menerapkan cloud perusahaan dan sistem hybrid cloud (enterprise hybrid cloud).

Layanan colocation dapat menjadi pintu gerbang bagi private cloud dan enterprise hybrid cloud tersebut melalui koneksi internet publik. Disinilah para penyedia fasilitas colocation dan layanan cloud dapat menjawab pertanyaan para profesional tentang pendekatan dalam memilih antara cloud hosting dengan colocation service.

Antara Colocation Service dengan Cloud Hosting, Mana yang Terbaik untuk dipilih ?

Sebelumnya, cukup banyak salah pengertian pada istilah colocation yang diartikan sebagai suatu blok untuk menempatkan perangkat IT. Dan ini banyak memberikan alasan bagi perusahaan dan instansi pemerintahan untuk menghidari memakai outsource data center.

Sebuah Tim IT yang andal harus menempatkan infrastruktur IT bersama dengan sistem manajemen, monitoring dan otomatisasi peralatan. Cloud merupakan produk colocation terbaru dimana tantangannya tetap sama dan perbedaannya terletak pada perangkat virtual dan fisik.

Peralatan IT di perusahaan membutuhkan modal besar yang di investasikan pada perangkat IT tersebut, dan sebetulnya infrastruktur tekonologi informasi tersebut dapat ditempatkan pada penyedia fasilitas colocation modern dengan ruang yang dapat mendukung skalabilitas dan tanpa harus mengurangi kontrol terhadap perangkat IT sedikit pun.

Dengan pendekatan ini, perusahaan dan instansi pemerintahan dapat lebih menghemat pengeluaran antara 70% sampai 90% dan penghematan tersebut akan menurun 10% per tahun, dimana kurang dari 5 tahun pun perangkat IT harus ada yang di perbarui. Berbeda dengan membangun lagi ruangan untuk infrastruktur cloud atau merubah di data center internal, dimana selain biaya juga resiko kelancaran urusan di pertaruhkan.

Dilain sisi, banyak organisasi yang masih meragukan keamanan komputasi awan jika diterapkan pada data center mereka. Sementara layanan colocation menawrkan keamanan, ketahanan, fasilitas infrastruktur yang up-to-date, dan uptime yang jauh lebih tinggi sehingga dapat mencegah downtime atau kegagalan sistem.

Kenyataan Terbaru pada Cloud Hosting

Aplikasi cloud saat ini terlalu mahal untuk biaya operasionalnya, karena penetapan harga berdasar waktu dan kapasitas sehingga banyak kasus terjadi biaya tersebut hampir sama dengan melakukan colocation sampai bahkan setara dengan membangun data center.

Banyak perusahaan yang melalukan penilaian kembali terhadap penggunaan cloud untuk fasilitas pekerjaan mereka yang mana setelah mencapai titik kritis dengan kenaikan biaya cloud secara terus menerus. Oleh karena itu, sebelum terjebak pada kondisi kritis tersebut, sebaiknya organisasi dari awal mulai menerapkan pendekatan colocation service untuk sistem komputasi awan mereka.

Kombinasi Colocation Service dengan Cloud Hosting

Sebetulnya perusahaan tidak perlu memilih antara harus memakai layanan cloud hosting ataukah memakai layanan colocation. Dengan menggabungkan keduanya dapat memberikan jawaban terhadap kepastian kelancaran aktifitas dan layanan perusahaan atau layanan pemerintahan ke publik.

Terlepas apakah sebuah organisasi akan membangun infrastruktur private cloud atau hybrid (public + private cloud), colocation service menawarkan banyak manfaat dalam urusan tersebut. Layanan colocation dapat mendukung ketersediaan aksesibilitas pada infrastruktur cloud. Ini karena faktor uptime nyaris 100% dapat dipenuhi oleh penyedia data center dengan tingkatan tier III ke atas. Disamping itu, layanan colocation juga dapat mengukur titik pemulihan dan waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan sistem.

Fasilitas colocation juga dapat menggabungkan kecocokan hybrid cloud stack, dengan beberapa koneksi untuk publik dan koneksi untuk jalur akses internal. Pelanggan dapat terhubung ke penyedia cloud service tanpa menggunakan internet publik melalui koneksi langsung di penyedia fasilitas colocation indonesia melalui koneksi jaringan pribadi.

Banyak penyedia colocation Indonesia menawarkan layanan koneksi jaringan, layanan cloud dan layanan lainnya yang dapat di pilih untuk solusi IT perusahaan besar dan organisasi pemerintahan, dan berpengalaman dalam melakukan kombinasi hybrid cloud di fasilitas data center mereka.

Sehingga kini para perusahaan startup seperti tokopedia dan gojek tidak perlu khawatir dalam menempatkan infrastruktur cloud mereka pada colocation server di data center Indonesia karena secara teknis dan operasional sudah sama dengan Amazon Web Service, paling tidak dapat digunakan sebagai data center cadangan saat terjadi gangguan komunikasi antara operator telkom Indonesia dengan provider telkom di USA.

Pin It on Pinterest

Share This